Kiai Hasyim Muzadi: PMII Kok Ngaji
Repost late post
Depok, NU OnlineMantan ketua umum PBNU KH Hasyim Muzadi menghadiri acara Maulid Nabi yang digelar di Masjid Ukhuwah Islamiyah (UI) Universitas Indonesia. Acara ini terselenggara atas kerja sama antara Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) UI, Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama (KMNU) UI, Asyraaf UI, dan Mahasiswa Ahlut Thariqah al-Mu’tabarah an-Nahdliyah (Matan) UI.
Usai lantunan syair-syair pujian karya Syaikh Ja’far Al Barzanji, Kiai Hasyim yang memberikan taushiyah pada kesempatan itu memuji langkah para aktivis PMII UI dalam menginisiasi acara Maulid Nabi.
Tapi, “PMII kok ngaji, biasanya demo dan diskusi,” gurau Kiai Hasyim yang segera disambut tawa seluruh hadirin pada Maulid Nabi bertajuk Shalawat Rindu itu, Kamis (29/12).
Kiai Hasyim kemudian menyebut tiga alasan umat Muslim merayakan Maulid Nabi. Pertama, sebagai langkah syiar agama. Kedua, untuk alasan keilmuan. Ketiga, sebagai momentum dalam mengenang dan meneladani Rasulullah.
Namun, teladan yang dimaksud tidak serta-merta bisa terlaksana. Kiai Hasyim mengingatkan untuk senantiasa menjaga kondisi batin agar teladan dan ilmu bisa terserap dengan baik.
Kiai Hasyim menekankan pentingnya membangun sisi rohani dalam diri seorang manusia. Ia menyebutkan, dewasa ini banyak dijumpai orang yang rasionya tinggi, namun rasanya rendah. Jika hal ini terjadi kepada para ilmuwan dan akademisi, maka kriteria “ilmu yang bermanfaat” akan sulit tercipta dalam diri mereka.
“Karena goncangan batin, bisa terjadi ahli hukum masuk hukuman,” begitu kata Kiai Hasyim.
Di akhir pidatonya, Kiai Hasyim berpesan kepada mahasiswa UI agar mengamalkan apa pun ilmu yang di dapat di perguruan tinggi untuk kemajuan Islam.
Selepas mauidhah hasanah, acara dilanjutkan dengan pembacaan doa yang dipimpin langsung oleh Kiai Hasyim. Secara khusus doa dipanjatkan untuk para korban bencana di Aceh dan Bima.
Hadir pula dalam forum tersebut Rektor Universitas Indonesia Muhammad Anis dan Ketua DKM Masjid Ukhuwah Islamiyah UI Muhammad Luthfi. Acara diakhiri dengan makan bersama dalam satu wadah besar di serambi Masjid UI. Suatu pemandangan a la pesantren yang jarang terjadi di lingkungan akademis. (Daniel/Mahbib)
0 comments:
Post a Comment